Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan sebesar 39,13% pada 2023.
Angka tersebut naik 0,66% dari tahun sebelumnya sebesar 38,47%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 7,11%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Boven Digoel lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Boven Digoel yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 39,13% dari total penduduk.
Dibandingkan dengan 3 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Selatan, PoU di Kabupaten Boven Digoel ada di urutan ke-2. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Merauke (23,02%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Mappi (48,88%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Selatan pada 2023.
- Kabupaten Merauke: 23,02%
- Kabupaten Boven Digoel: 39,13%
- Kabupaten Asmat: 42,88%
- Kabupaten Mappi: 48,88%
(Baca: Update Data 2022: Populasi Itik/Itik Manila Jawa Barat 11,37 Juta Ekor)