Kota-kota besar di setiap negara biasanya dibangun dengan konsep yang futuristis. Tujuannya tentu memberi kemudahan mobilitas masyarakatnya hingga menarik minat pihak lain, misalnya investor.
Perusahaan konsultasi Amerika Serikat, Oliver Wyman Forum dan University of California, Berkeley menghimpun skor kesiapan mobilitas perkotaan dalam laporan Urban Mobility Readiness Index pada 2022. Ini untuk mengukur kemudahan mobilitas atau pergerakan masyarakat di kota-kota besar yang jadi objek penelitiannya.
Untuk kawasan Asia Pasifik, Singapura memegang posisi puncak dengan skor 70,2%. Namun, torehan ini sebenarnya mengalami penurunan.
Singapura masuk 5 besar global. Saat ini menduduki peringkat 4 di bawah San Fransisco, Stockholm, dan Helsinki. Padahal, pada 2020 lalu kota ini menduduki peringkat pertama.
"Ini karena dampak penguncian ketat Covid-19 selama 2020?2021 yang menghambat konektivitas, mengurangi volume bandara internasional, dan membatasi transportasi publik," tulis tim riset.
Peringkat kedua kawasan Asia Pasifik ada Tokyo dengan persentase skor 65,7%. Tokyo menempati posisi ke-15 secara global.
Ketiga, Hong Kong, dengan skor 65,4%. Secara global, Hong Kong menempati posisi di bawah Tokyo, yakni 16.
(Baca juga: Hong Kong, Kota dengan Sistem Transportasi Publik Terbaik di 2022)
Keempat dan kelima kawasan Asia Pasifik diisi oleh Seoul dan Sydney dengan persentase skor masing-masing sebesar 64,8% dan 62,9%.
Keenam, Beijing dengan proporsi nilai 58,2% dan disusul Shanghai di posisi ketujuh dengan nilai 56,9%.
Adapun rerata global sebesar 53,7% dan Asia Pasifik sebesar 51,9%.
Bagaimana posisi kota di Indonesia, seperti DKI Jakarta?
Tim riset menulis, skor Jakarta di bawah rerata global dan Asia Pasifik, yakni 39,9%. Ini menempatkan Jakarta di posisi 46 dari 60 negara.
Kesiapan mobilitas diukur secara holistik dengan 57 indikator di seluruh dampak sosial, infrastruktur, inovasi, efisiensi sistem, dan daya tarik pasar.
Penelitian ini mencakup 60 kota besar di seluruh dunia, termasuk Jakarta. Kota-kota ini berasal dari enam wilayah besar di antaranya Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Tengah Timur, Asia Pasifik, dan Afrika.
Berikut persentase skor Urban Mobility Readiness Index kawasan Asia Pasifik pada 2022:
- Singapura 70,2%
- Tokyo 65,7%
- Hong Kong 65,4%
- Seoul 64,8%
- Sydney 62,9%
- Beijing 58,2%
- Shanghai 56,9%
- Rerata global 53,7%
- Rerata Asia Pasifik 51,9%
- Kuala Lumpur 45,1%
- Bangkok 40,5%
- Jakarta 39,9%
- Delhi 38,3%
- Mumbai 36,1%
- Manila 31,2%
(Baca juga: 10 Kota dengan Mobilitas Berkelanjutan Terburuk di Dunia, Jakarta Masuk Daftar!)