Laporan perusahaan konsultas AS, Oliver Wyman, dan University of California menunjukkan bahwa Jakarta termasuk kota dengan mobilitas berkelanjutan terburuk dunia. Hal ini terlihat dari skor indeks mobilitas berkelanjutan ibu kota Indonesia yang hanya sebesar 32,3% dari skor 100%.
Tercatat, Jakarta menempati peringkat ke-54 dari 60 negara yang terdapat dalam laporan bertajuk “Urban Mobility Readiness Index 2022”.
Skor indeks ini diukur melalui 16 metriks, di antaranya terkait zona bebas mobil, infrastruktur sepeda, kepadatan stasiun pengisian listrik, pemanfaatan angkutan umum, hingga penggunaan kendaraan listrik.
Adapun Kuala Lumpur berada di atas Jakarta dengan skor indeks mobilitas berkelanjutan sebesar 33,4%. Kemudian, Lagos menempati peringkat terbawah dalam daftar di laporan ini dengan skor 20,4%.
Secara global, rata-rata skor indeks mobilitas berkelanjutan mencapai 47,5%.
Berikut 10 kota dengan skor indeks mobilitas berkelanjutan terburuk dunia 2022:
- Kairo: 34,4%
- Lima: 33,9%
- Kuala Lumpur: 33,4%
- Jakarta: 32,3%
- Mumbai: 32%
- Doha: 30,2%
- Riyadh: 30%
- Nairobi: 27,9%
- Jeddah: 27,2%
- Lagos: 20,4%
Sementara itu, Oslo dinobatkan sebagai kota dengan skor indeks mobilitas berkelanjutan terbaik dunia pada tahun ini. Skornya mencapai 75,9%.
Berikut adalah 10 kota dengan skor indeks mobilitas berkelanjutan terbaik dunia 2022:
- Oslo: 75,9%
- Amsterdam: 72,5%
- Helsinki: 69%
- Stockholm: 67,1%
- Hong Kong: 65,5%
- Singapura: 63,7%
- Munich: 61,8%
- London: 61,3%
- Zurich: 60,6%
- Berlin: 60,4%
Perlu diketahui, penelitian ini mencakup 60 kota besar di seluruh dunia, termasuk Jakarta. Kota-kota ini berasal dari enam wilayah di antaranya Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Tengah Timur, Asia Pasifik, dan Afrika.
(Baca: Hong Kong, Kota dengan Sistem Transportasi Publik Terbaik di 2022)