Survei Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas (PP17) mengungkap, mayoritas anak muda menilai peran pemerintah Indonesia terhadap isu antikorupsi, hak asasi manusia (HAM), lingkungan, dan gender di bawah ekspektasi.
Menurut responden, peran pemerintah dalam isu antikorupsi dianggap paling jauh di bawah ekspektasi, yakni 84%. Angka tersebut merupakan akumulasi dari 59% yang menilai jauh di bawah ekspektasi dan 25% yang menilai di bawah ekspektasi.
“Isu antikorupsi menjadi isu yang paling dianggap (jauh) di bawah ekspektasi (84%), terutama bagi perempuan (86%), mereka yang cukup progresif (82%), progresif (88%), sangat progresif (92%), agak marah (87%), marah (87%), serta sangat marah (88%),” kata PP17 dalam National Benchmark Survey.
Berikut penilaian peran pemerintah terhadap isu antikorupsi, HAM, lingkungan, dan gender menurut anak muda pada Juli 2025:
Antikorupsi
- Di bawah ekspektasi: 25%
- Jauh di bawah ekspektasi: 59%
- Total: 84%
HAM
- Di bawah ekspektasi: 45%
- Jauh di bawah ekspektasi: 33%
- Total: 78%
Lingkungan
- Di bawah ekspektasi: 49%
- Jauh di bawah ekspektasi: 29%
- Total: 78%
Gender
- Di bawah ekspektasi: 46%
- Jauh di bawah ekspektasi: 18%
- Total: 64%
Peran pemerintah terhadap HAM yang dinilai di bawah ekspektasi terutama bagi kategori umur 31 lebih (54%), orang muda wilayah Jawa (48%) dan Sulawesi (50%), mereka yang progresif (82%), sangat progresif (89%), serta mereka yang agak marah (78%), marah (82%), dan sangat marah (84%).
Isu lingkungan dinilai di bawah ekspektasi terutama bagi orang muda dengan kategori umur 31 lebih (83%), mereka yang tinggal di Nusa Tenggara (85%) dan Sulawesi (86%), mereka yang tidak tertarik (82%) dengan isu ini, merasa agak marah (80%), marah (82%), dan sangat marah (82%).
Sementara itu, peran pemerintah dalam isu gender dinilai di bawah ekspektasi, terutama bagi perempuan yang persentasenya mencapai 67%, mereka yang sangat tidak tertarik (96%), agak marah (67%), marah (65%), serta sangat marah (72%).
Survei PP17 dilakukan dengan metode computer-assisted self interviewing (CASI) terhadap 1.342 responden berusia 17-35 tahun dari seluruh Indonesia pada 10-17 Juli 2025.
(Baca: Kasus Korupsi Paling Memantik Amarah Anak Muda Indonesia)