Setara Institute rutin mengukur Indeks Kota Toleran (IKT) di Indonesia setiap tahun sejak 2015.
Indeks ini menunjukkan kinerja pemerintah kota dan masyarakat setempat dalam mengelola kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan, dan inklusi sosial.
Setara Institute melakukan studi untuk menyusun IKT di seluruh kota Indonesia menggunakan 8 indikator, yaitu:
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
- Kebijakan pemerintah kota;
- Peristiwa intoleransi;
- Dinamika masyarakat sipil;
- Pernyataan publik pemerintah kota;
- Tindakan nyata pemerintah kota;
- Heterogenitas agama; dan
- Inklusi sosial keagamaan.
Hasil studinya kemudian dirumuskan menjadi skor dengan rentang 1-7 menggunakan skala Likert yang menggambarkan rentang gradatif dari kualitas rendah ke tinggi. Skor 1 menunjukkan kualitas toleransi terendah dan skor 7 kualitas tertinggi.
Pada 2015, rata-rata skor IKT nasional mencapai 4,75. Setelah itu skornya berfluktuasi hingga menjadi 4,92 pada 2024, seperti terlihat pada grafik.
Kendati skornya turun dibanding 2023, Setara Institute menilai ada perbaikan.
"Angka 4,92 untuk rata-rata nasional dari skala 1-7 menunjukkan bahwa toleransi di Indonesia cukup baik dan menunjukkan status improving berkelanjutan," kata Setara Institute dalam laporan Indeks Kota Toleran 2024.
"Penurunan skor ini secara umum disebabkan faktor metodologis, mengingat IKT 2024 melakukan pengembangan indikator sebagai upaya pengokohan ekosistem toleransi, secara umum di Indonesia dan secara khusus di kota-kota," kata mereka.
Indikator penilaian yang dikembangkan pada 2024 adalah kebijakan pemerintah kota. Sebelumnya, indikator tersebut hanya mengukur ada atau tidaknya produk hukum diskriminatif. Namun, pada 2024 terdapat penambahan penilaian tentang keberadaan produk hukum yang mempromosikan toleransi.
"Dengan demikian, kota-kota yang memiliki produk hukum promotif terhadap toleransi akan memperoleh penilaian lebih, begitupun konsekuensi sebaliknya," kata Setara Institute.
Berikut daftar 10 kota yang memiliki toleransi tertinggi di Indonesia pada 2024 berdasarkan skor IKT:
- Salatiga: 6,544
- Singkawang: 6,420
- Semarang: 6,356
- Magelang: 6,248
- Pematang Siantar: 6,115
- Sukabumi: 5,968
- Bekasi: 5,939
- Kediri: 5,925
- Manado: 5,912
- Kupang: 5,853
(Baca: Rawan Kena Diskriminasi, Ini Kelompok Sosial yang Tak Disukai Masyarakat Indonesia)