Berdasarkan hasil pemantauan media yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), ada 113 peristiwa HAM yang tercatat di Pulau Papua sejak awal tahun ini sampai 16 Desember 2024.
Sebanyak 85 peristiwa di antaranya merupakan kasus konflik bersenjata dan kekerasan, dan mayoritasnya terjadi di Papua Tengah.
Jika diperinci per kabupaten, konflik bersenjata dan kekerasan paling banyak terjadi di Intan Jaya (Papua Tengah) yaitu 22 kasus.
Berikutnya Kabupaten Puncak (Papua Tengah) 17 kasus; Kabupaten Puncak Jaya (Papua Tengah) 13 kasus; dan Paniai (Papua Tengah) 12 kasus.
Ada juga kasus serupa di Yahukimo (Papua Pegunungan), Nduga (Papua Pegunungan), dan Pegunungan Bintang (Papua Pegunungan) seperti terlihat pada grafik.
"Jadi daerah yang rentan terjadi konflik dan kekerasan adalah di Provinsi Papua Tengah. Kalau dari hasil monitoring media, angkanya cukup ekstrem dibandingkan dengan provinsi atau wilayah lain di Papua," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam konferensi pers secara daring, Rabu (18/12/2024).
Komnas HAM juga mencatat, seluruh konflik bersenjata dan kekerasan di Papua ini menimbulkan 61 korban meninggal dan 39 orang luka-luka.
Selain itu terdapat 17 orang yang menjadi korban penyanderaan. "Mereka umumnya adalah pekerja pembangunan konstruksi di wilayah Papua," kata Atnike.
(Baca: Pertambangan, Sektor dengan Pembunuhan Aktivis Lingkungan Terbanyak 2023)