Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2024 sebesar 5,81%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,84%. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 16.030 jiwa dari total populasi 269.599 jiwa.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi sedikit peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 20 jiwa. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 0,51%. Secara regional di Pulau Kalimantan, Hulu Sungai Tengah menempati peringkat ke-20. Sedangkan secara nasional, menduduki peringkat ke-407 dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Tanaman Pangan Periode 2013-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Hulu Sungai Tengah selama periode 2004-2024. Angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2013 sebesar 5,57%, sementara angka tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 10,39%. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2007 dengan -21,66%, dan tertinggi pada tahun 2006 dengan 14,3%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 5,89%, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 5,86%, angka saat ini juga lebih rendah.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Selatan yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, seperti Hulu Sungai Utara, Tabalong, dan Balangan, Hulu Sungai Tengah menunjukkan posisi yang relatif stabil. Ketiga kabupaten tersebut memiliki persentase kemiskinan di sekitar angka 5%.
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Dengan persentase kemiskinan 5,75%, Hulu Sungai Utara menduduki peringkat 410 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 13.930 jiwa, lebih rendah dibandingkan Hulu Sungai Tengah. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan penurunan signifikan turun 8%. Jumlah penduduk tercatat 237.049 jiwa, dengan pertumbuhan 1,03%. Pendapatan per kapita mencapai Rp 27,89 juta per tahun. Garis kemiskinan ditetapkan sebesar Rp 597,89 ribu per kapita per bulan. Walau angka kemiskinan relatif mirip, pendapatan perkapita berbeda jauh menunjukkan masalah kesejahteraan, akses pada kebutuhan dasar di wilayah ini dan masalah produktivitas.
(Baca: BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Maluku Utara Turun 4,09%(Data Desember 2024))
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Tabalong mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 5,64% dan menempati peringkat 419 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 14.970 jiwa. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan penurunan tipis turun 2,25%. Jumlah penduduk mencapai 264.694 jiwa, dengan pertumbuhan 1,59%. Pendapatan per kapita di Tabalong mencapai Rp 122,31 juta per tahun. Sementara garis kemiskinan berada pada angka Rp 637,13 ribu per kapita per bulan. Ini menunjukkan perbandingan menarik antara tingkat kemiskinan dan pendapatan di mana pendapatan perkapita berbeda jauh.
Kabupaten Balangan
Dengan persentase kemiskinan 4,87%, Kabupaten Balangan menduduki peringkat 446 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Balangan relatif lebih rendah, yakni 6.680 jiwa. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan penurunan turun 6,7%. Jumlah penduduk tercatat 137.603 jiwa, dengan pertumbuhan 2,04%. Pendapatan per kapita di Balangan cukup tinggi, mencapai Rp 157,58 juta per tahun. Garis kemiskinan di Balangan juga relatif rendah, yakni Rp 528,10 ribu per kapita per bulan. Dengan populasi lebih sedikit dan pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan wilayah lain, pendapatan perkapita juga lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.