Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (8/12/2024) pukul 15.38 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 97 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 115 detik.
(Baca: Ada 31 Bencana di Indonesia pada Akhir Mei 2024, Banjir Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 8 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 milimeter dan lama gempa 55-160 detik.
Kemudian, 4 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-7 mm dan lama gempa 29-79 detik serta 20 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 22-120 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.800 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.398 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.032 kali.
(Baca: Meski Kemarau, Banyak Bencana Banjir Awal Juli 2024)