Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat pada 2024 sebesar 7 persen. Angka ini sedikit naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,92 persen. Dengan jumlah penduduk 449.677 jiwa, terdapat 34.600 penduduk miskin di Pasaman Barat.
Dibandingkan kabupaten lain di Sumatera Barat, Pasaman Barat berada di urutan tengah dalam hal persentase kemiskinan. Pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 1,16 persen menunjukkan adanya tantangan dalam upaya penurunan kemiskinan di daerah ini.
(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Jambi Naik 2,16%(Data Maret 2025))
Melihat data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Pasaman Barat terjadi pada 2006 yaitu 14,12 persen, sementara terendah pada 2022 yaitu 6,93 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 17,67 persen dan terendah pada 2008 turun 20,35 persen. Secara nasional, urutan persentase kemiskinan Pasaman Barat fluktuatif, berada di urutan ke-347 pada 2024, sebelumnya sempat berada di urutan ke-370 pada 2023. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 7,12 persen, sedangkan dalam lima tahun terakhir adalah 7,16 persen.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Barat yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Pasaman Barat memiliki posisi yang cukup bervariasi. Kabupaten Pesisir Selatan memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi, sementara Kabupaten Agam memiliki persentase yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kondisi sosial ekonomi antar wilayah di Sumatera Barat.
Kabupaten Kepulauan Mentawai
Kabupaten Kepulauan Mentawai mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 13,89 persen, menempatkannya pada urutan ke-124 secara nasional. Dengan jumlah penduduk hanya 96.570 jiwa, terdapat 14.190 penduduk miskin. Garis kemiskinan di Mentawai tercatat sebesar Rp 461.088 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 67,33 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,08 persen. Kabupaten ini memiliki tingkat kemiskinan tertinggi dibandingkan kabupaten lainnya. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin sebesar 3,12 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk secara keseluruhan.
Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki persentase kemiskinan 6,92 persen dan berada di urutan 355 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 27.720 jiwa dari total penduduk 400.795 jiwa. Garis kemiskinan di Lima Puluh Kota mencapai Rp 582.794 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita sebesar Rp 51,98 juta per tahun dengan pertumbuhan 5,12 persen. Jumlah penduduk miskin naik sebesar 2,59 persen, sementara jumlah penduduk secara keseluruhan naik 1,39 persen.
(Baca: 8,79% Penduduk di Kabupaten Mojokerto Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Pasaman
Persentase kemiskinan di Kabupaten Pasaman adalah 6,74 persen dan berada di urutan 366 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 20.010 jiwa dari total populasi 312.363 jiwa. Garis kemiskinan di Pasaman adalah Rp 515.608 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 38,24 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 5,44 persen. Terjadi pertumbuhan tipis pada jumlah penduduk miskin yaitu 0,1 persen, berbeda dengan pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1,87 persen.
Kabupaten Pesisir Selatan
Kabupaten Pesisir Selatan memiliki persentase kemiskinan 7,49 persen yang menempatkannya pada urutan 326 secara nasional. Dengan total penduduk 531.494 jiwa, jumlah penduduk miskin mencapai 36.050 jiwa. Garis kemiskinan di daerah ini adalah Rp 589.787 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 35,99 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,91 persen. Jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 2,74 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk secara keseluruhan sebesar 1,31 persen.
Kabupaten Solok
Kabupaten Solok memiliki persentase kemiskinan 7,31 persen, berada di urutan 335 secara nasional. Dari total 411.053 jiwa penduduk, terdapat 28.180 penduduk miskin. Garis kemiskinan di Solok adalah Rp 569.605 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 44,81 juta per tahun dengan pertumbuhan 4,9 persen. Peningkatan jumlah penduduk miskin tercatat sebesar 3,11 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk yang hanya 1,32 persen.
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,83 persen, berada di urutan ke-362 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 34.820 jiwa dari total 532.178 jiwa penduduk. Garis kemiskinan di Agam mencapai Rp 558.963 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di daerah ini mencapai Rp 50,01 juta per tahun dengan pertumbuhan 5,51 persen. Peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 4,22 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk secara keseluruhan sebesar 0,9 persen.