Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Murung Raya mencapai 6,58 persen pada tahun 2024, sedikit naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,44 persen. Kenaikan ini setara dengan pertambahan 0,14 persen. Dengan jumlah penduduk 120.824 jiwa, terdapat 8.050 penduduk miskin di kabupaten tersebut.
Pertumbuhan persentase kemiskinan Murung Raya tercatat sebesar 2,17 persen. Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan, Murung Raya berada di urutan ke-17 untuk persentase kemiskinan dan peringkat 372 secara nasional. Perkembangan ini perlu diperhatikan mengingat adanya fluktuasi angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau di Kab. Murung Raya 2018 - 2024)
Data historis menunjukkan bahwa persentase kemiskinan tertinggi di Murung Raya terjadi pada tahun 2006, mencapai 11,04 persen. Angka terendah tercatat pada tahun 2011 sebesar 5,78 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006 dengan 7,81 persen, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2007 dengan -19,29 persen. Secara nasional, peringkat kemiskinan Murung Raya mengalami naik turun, mencapai posisi tertinggi pada tahun 2004 di urutan ke-319 dan terendah pada tahun 2024 di urutan ke-372.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan Tengah yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Murung Raya menunjukkan kondisi yang bervariasi. Kabupaten Barito Timur memiliki persentase kemiskinan 6,66 persen, Barito Utara 5,67 persen, Gunung Mas 5,68 persen, Kota Waringin Timur 5,66 persen, dan Seruyan 7,08 persen. Hal ini menggambarkan adanya perbedaan karakteristik ekonomi dan sosial antar wilayah di provinsi Kalimantan Tengah.
Kabupaten Barito Timur
Barito Timur menempati urutan ke-371 secara nasional dalam persentase kemiskinan, yaitu 6,66 persen, sedikit lebih tinggi dibanding Murung Raya. Jumlah penduduk miskin mencapai 8.740 jiwa. Pertumbuhan angka kemiskinan sedikit naik 1,75 persen. Garis kemiskinan di Barito Timur tercatat sebesar Rp 663,12 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 91,91 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk Barito Timur sebesar 1,92 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk Miskin di Sulawesi Tenggara | 2025)
Kabupaten Barito Utara
Kabupaten Barito Utara memiliki persentase kemiskinan 5,67 persen, menempati urutan ke-414 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 7.600 jiwa, mengalami pertumbuhan 6,44 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 628,43 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 86,33 juta per tahun. Jumlah penduduk di Barito Utara 158.514 jiwa.
Kabupaten Gunung Mas
Dengan persentase kemiskinan 5,68 persen, Kabupaten Gunung Mas berada di urutan ke-413 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 6.860 jiwa, dengan pertumbuhan mencapai 4,73 persen. Garis kemiskinan di Gunung Mas tercatat sebesar Rp 562,33 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tertinggi dibandingkan kabupaten lain yang dibandingkan adalah Rp 67,08 juta per tahun. Jumlah penduduk adalah 132.675 jiwa.
Kabupaten Kota Waringin Timur
Kota Waringin Timur mencatatkan persentase kemiskinan 5,66 persen dan menempati urutan ke-416 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 26.690 jiwa, lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain, meskipun pertumbuhan hanya 0,45 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 572,83 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 84,77 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk mencapai 2,16 persen.
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan memiliki persentase kemiskinan 7,08 persen, menempati urutan ke-344 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 16.059 jiwa, tumbuh 2,22 persen. Garis kemiskinan di Seruyan adalah Rp 642,28 ribu per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp 72,33 juta per tahun. Jumlah penduduknya 158.282 jiwa, tumbuh 3,34 persen.