Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase kemiskinan di Kota Bukit Tinggi pada tahun 2024 sedikit turun menjadi 4,08% dari 4,11% pada tahun sebelumnya. Walaupun demikian, jumlah penduduk miskin meningkat 40 jiwa menjadi 5.820 jiwa, di tengah peningkatan jumlah penduduk total sebesar 4.600 jiwa menjadi 140.089 jiwa.
Pertumbuhan persentase kemiskinan di Kota Bukit Tinggi mengalami penurunan turun 0,73%. Dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Barat, Kota Bukit Tinggi menempati peringkat ke-143 di pulau Sumatera untuk persentase kemiskinan. Jumlah ini menempatkan Kota Bukit Tinggi pada peringkat ke-477 secara nasional.
(Baca: BPS: Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Sumatera Utara Naik 3,76%(Data Maret 2025))
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Kota Bukit Tinggi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2004 sebesar 3,32%, sementara persentase tertinggi terjadi pada tahun 2008 mencapai 7,2%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2005 dengan 49,7%, sedangkan penurunan terdalam tercatat pada tahun 2023 turun 7,85%. Jika dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir, persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Sedangkan jika dibandingkan 5 tahun terakhir sedikit lebih tinggi.
Dibandingkan dengan daerah sekitar di Sumatera Barat, Kota Padang memiliki persentase kemiskinan terendah yaitu 4,06% dengan 41.400 jiwa penduduk miskin. Sementara, Kota Sawahlunto memiliki persentase kemiskinan terendah yakni 2,33%.
Kota Padang
Kota Padang menempati urutan ke-479 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Dengan jumlah penduduk miskin mencapai 41.400 jiwa, menunjukkan tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan di wilayah ini. Jumlah penduduk yang besar, yaitu 939.851 jiwa, memerlukan upaya yang lebih intensif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Garis kemiskinan di kota ini mencapai Rp736.786 ribu per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp88,225 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kota ini sebesar 1,22%. Persentase kemiskinan di kota ini 4,06%.
Kota Pariaman
Kota Pariaman berada di urutan ke-470 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Meskipun jumlah penduduk miskin relatif kecil yaitu 4.010 jiwa, dibandingkan total penduduk 102.765 jiwa, namun perhatian terhadap kelompok rentan tetap diperlukan. Garis kemiskinan di Kota Pariaman tercatat Rp609.286 ribu per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp69,17 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kota ini sebesar 3,3%. Persentase kemiskinan di kota ini 4,26%.
(Baca: Produksi Cengkeh Periode 2015-2023)
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh berada pada peringkat ke-435 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin mencapai 7.620 jiwa, di tengah total populasi sebanyak 147.963 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp648.230 ribu per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp64,206 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi Payakumbuh 2,24%. Persentase kemiskinan di kota ini 5,19%.
Kota Sawahlunto
Kota Sawahlunto berada di urutan ke-512 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskinnya relatif kecil, hanya 1.520 jiwa, dibandingkan dengan total penduduk 68.516 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini tercatat Rp524.196 ribu per kapita per bulan, yang merupakan salah satu yang terendah di antara daerah pembanding. Pendapatan per kapita di kota ini cukup tinggi, mencapai Rp73,598 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kota ini 0,68%. Persentase kemiskinan di kota ini 2,33%.
Kota Solok
Kota Solok menempati peringkat ke-503 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin relatif kecil, yaitu 2.400 jiwa, dari total penduduk 83.907 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Solok adalah Rp569.869 ribu per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp69,988 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kota ini adalah 5,27%. Persentase kemiskinan di kota ini 3,07%.
Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar menempati peringkat ke-469 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin mencapai 15.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk 382.333 jiwa, menunjukan Kabupaten Tanah Datar masih perlu berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat Rp554.665 ribu per kapita per bulan, Pendapatan per kapita di kabupaten ini Rp45,066 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi kabupaten ini 1,06%. Persentase kemiskinan di kabupaten ini 4,28%.