Daftar Negara Paling Skeptis dengan Pemanasan Global

Demografi

Lite

Reza Pahlevi 11/01/2022 14:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Negara yang Penduduknya Skeptis soal Pemanasan Global (2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Daftar Negara Paling Skeptis dengan Pemanasan Global

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Negara yang Penduduknya Skeptis soal Pemanasan Global (2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Survei Ipsos menunjukkan skeptisisme atau ketidakpercayaan terhadap pemanasan global meningkat menjadi 34% pada 2021. Ini meningkat dari 32% pada 2020 dan 31% pada 2019.

Arab Saudi menjadi negara dengan persentase penduduk yang tidak percaya terhadap pemanasan global tertinggi. Sebanyak 59% penduduk Arab Saudi mengaku skeptis tentang pemanasan global. Persentase ini bahkan meningkat dari 51% pada 2020.

Selanjutnya, Norwegia memiliki 47% penduduk yang skeptis. Amerika Serikat berada di peringkat ketiga dengan 46% penduduk yang skeptis, turun dari 52% pada 2020.

Uni Emirat Arab memiliki 43% penduduk yang skeptis dengan pemanasan global. Australia berada di peringkat kelima dengan 42% penduduk yang skeptis.

Laporan Ipsos menyebut ketidakpercayaan terhadap pemanasan global tercatat masih kuat di negara-negara yang lebih banyak bergantung dengan bahan bakar fosil. Skeptisisme di Amerika Serikat juga sempat meroket di akhir kepemimpinan Trump pada 2020.

Survei ini melibatkan 24.000 responden berusia 16 tahun ke atas yang tersebar di 30 negara. Survei dilakukan selama 30 Agustus hingga 9 September 2021.

(Baca: Triliunan Ton Es di Bumi Mencair dalam 23 Tahun)

Editor : Aria W. Yudhistira