Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa penggunaan bahasa Indonesia terus mengalami peningkatan dari generasi ke generasi.
BPS mengambil data yang merujuk pada kemampuan berbahasa Indonesia dalam penggunaan sehari-hari. Hasilnya, milenial atau penduduk yang lahir pada rentang 1981-1916, menjadi generasi yang paling menguasai bahasa nasional dengan proporsi 99,61%.
Di urutan berikutnya, terdapat 99,53% penduduk gen Z (1997-2012) yang bisa berbahasa Indonesia. Kemudian disusul oleh 98,61% penduduk gen X (1965-1964) yang juga mampu berbahasa nasional.
Sementara, penduduk dari generasi post-gen Z (>2013) yang bisa berbahasa Indonesia memiliki proporsi yang lebih rendah, yaitu 95,72%.
BPS mencatat, dari generasi post-gen Z yang tidak mampu menguasai bahasa Indonesia, 97% di antaranya lebih menguasai bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Lalu 0,21% lainnya menggunakan bahasa asing, dan 2,38% menggunakan bahasa isyarat.
Kemudian penduduk dari generasi baby boomer (1946-1964) mengekor di urutan berikutnya, dengan persentase penduduk mampu berbahasa Indonesia sebesar 93,3%.
Terakhir, adalah generasi pre-boomer, yaitu penduduk yang lahir pada tahn 1945 dan sebelumnya, yang memiliki proporsi penduduk mampu berbahasa Indonesia hanya 80,07%. Ini menjadi yang terendah dari generasi-generasi lainnya.
"Hal ini dapat dipahami karena meskipun bahasa Indonesia telah dideklarasikan sebagai bahasa nasional melalui sumpah pemuda pada tahun 1928, namun penetrasinya ke seluruh wilayah Indonesia membutuhkan waktu," tulis BPS dalam laporannya.
Data tersebut juga mengindikasikan bahwa penggunaan bahasa daerah masih mendominasi di kalangan generasi tersebut, baik sebagai bahasa ibu maupun bahasa sehari-hari.
(Baca juga: Indonesia, Negara dengan Bahasa Terbanyak di Asia Tenggara)