Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Ngada sebesar 11,87 persen pada 2024, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,06 persen. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 20.480 jiwa dari total penduduk 171.865 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kabupaten Ngada fluktuatif dalam dua dekade terakhir. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu 17,28 persen, sementara angka terendah tercatat pada tahun 2014 sebesar 10,76 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan 19,05 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini lebih rendah. Namun, dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), persentase ini sedikit lebih tinggi. Secara nasional, Kabupaten Ngada berada pada urutan ke-178 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Update 2024: Jumlah Penduduk Kabupaten Kaur 135,18 Ribu Jiwa)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Ngada berada di antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Kabupaten Belu memiliki persentase kemiskinan lebih tinggi, sementara Kota Kupang memiliki persentase kemiskinan lebih rendah.
Kabupaten Belu
Kabupaten Belu menduduki peringkat ke-126 secara nasional dengan persentase kemiskinan 13,86 persen. Jumlah penduduk miskin mencapai 32.570 jiwa dari total penduduk 231.452 jiwa. Garis kemiskinan di Belu mencapai Rp476.703 per kapita per bulan, tumbuh 3,83 persen. Pendapatan per kapita mencapai Rp25,16 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,07 persen. Dibandingkan wilayah lain, pertumbuhan kemiskinan di sana -3,08 persen.
Kabupaten Flores Timur
Dengan persentase kemiskinan 11,25 persen, Kabupaten Flores Timur menduduki peringkat ke-196 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 29.740 jiwa dari total 291.412 jiwa. Garis kemiskinan di daerah ini sebesar Rp412.744 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 1,79 persen. Pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp22,03 juta per tahun, tumbuh 4,46 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan di sana turun 4,42 persen.
Kota Kupang
Kota Kupang memiliki persentase kemiskinan 8,24 persen dan berada pada urutan ke-300 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 40.380 jiwa, dari total penduduk 455.502 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Kupang tercatat sebesar Rp761.108 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 3,85 persen. Pendapatan per kapita mencapai Rp64,81 juta per tahun, dengan pertumbuhan 6,03 persen. Angka pertumbuhan kemiskinan di daerah ini adalah -4,30 persen.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Kalimantan Selatan 2018 - 2024)
Kabupaten Nagekeo
Kabupaten Nagekeo memiliki persentase kemiskinan 12,30 persen dan menduduki peringkat ke-157 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya adalah 18.680 jiwa dari total penduduk 165.098 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini sebesar Rp487.814 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 3,34 persen. Pendapatan per kapita masyarakat Nagekeo mencapai Rp17,05 juta per tahun, tumbuh 6,05 persen. Pertumbuhan kemiskinan di daerah ini sedikit turun 0,24 persen.
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka memiliki persentase kemiskinan 11,89 persen dan berada di urutan ke-175 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 38.730 jiwa dari total penduduk 340.916 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini mencapai Rp434.074 per kapita per bulan, tumbuh 1,34 persen. Pendapatan per kapita mencapai Rp19,85 juta per tahun dengan pertumbuhan 7,46 persen. Pertumbuhan kemiskinan di Sikka turun 5,33 persen.