Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), indikasi luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi Sumatra Selatan sudah mencapai 4.082,82 hektare (ha) selama periode Januari-Agustus 2023
Dari luas lahan terbakar tersebut, terdiri dari 2.947,8 ha lahan mineral dan sisanya berasal dari lahan gambut.
Adapun kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tercatat sebagai kabupaten di Sumatra Selatan yang mengalami kebakaran hutan lahan paling luas, yakni mencapai 2.625 ha.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra Ferdian Kristanto menyebutkan, kebakaran di OKI menjadi perhatian serius lantaran dalam sebulan terakhir api masih sulit dipadamkan.
"Sudah sebulan lebih (api menyala). Udah padam, nyala lagi, begitu. Karena gambut jadi memang kondisinya seperti itu," kata Ferdian dalam keterangannya, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (19/9/2023).
Selain itu, karhutla di Sumatra Selatan paling banyak kedua terdapat di kabupaten Ogan Ilir, luasnya mencapai 511,21 ha. Diikuti oleh kabupaten Banyu sebanyak 439,25 ha.
KLHK mencatat, kebakaran lahan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatra Selatan, kecuali di kabupaten Danau, Empat Lawang, Lahat, Lubuklinggau, Pagar alam, dan Prabumulih yang berada dalam kategori aman.
Lengkapnya, berikut rincian luas lahan yang terbakar di provinsi Sulawesi Selatan per Agustus 2023 berdasarkan wilayahnya:
- Kabupaten Ogan Komering Ilir: 2.625 ha
- Kabupaten Ogan Ilir: 511,21 ha
- Kabupaten Banyuasin: 439,25 ha
- Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur: 144,83 ha
- Kabupaten Musi Rawas Utara: 120,64 ha
- Kabupaten Musi Rawas: 74,89 ha
- Kabupaten Muara Enim : 73,97 ha
- Kabupaten Musi Banyuasin: 44,67 ha
- Kabupaten Ogan Komering Ulu: 18,84 ha
- Kota Palembang: 16,26 ha
- Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir: 10,73 ha
- Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan: 2,53 ha
(Baca juga: Kebakaran Bromo Akibat Prewedding Akhirnya Padam, Berapa Luas Lahan Terdampak?)