Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (15/12/2024) pukul 15.24 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 78 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 83 detik.
(Baca: 10 Daerah dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia, Ternate Posisi Nomor 1 Pagi Ini)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 15 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 77 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 57-154 detik.
Kemudian, 16 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 54-130 detik serta 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 34-69 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.944 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.459 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.103 kali.
(Baca: Kualitas Udara Kalimantan Tengah Senin Pagi (9/12) Terburuk di Indonesia)