Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti sejumlah kelompok rentan yang dikhawatirkan terdampak dari banjir dan tanah longsor di tiga provinsi Indonesia, yakni Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut). Diketahui, bencana ekologis ini terjadi sejak 25 November 2025.
Berdasarkan laporan sementara Kemenkes, Aceh memiliki kelompok rentan terbanyak. Kelompok rentan dalam pendataan ini terdiri atas bayi (0-11 bulan), balita (12-59 bulan), ibu hamil atau bumil, ibu menyusui atau busui, lansia, disabilitas atau berkebutuhan khusus, dan pasien hemodialisa atau pasien yang menjalani terapi cuci darah.
Berikut rincian kelompok rentan yang terdata di Aceh, Sumbar, Sumut per 6 November 2025 pukul 23.00 WIB:
Aceh
- Bayi (0-11 bulan): 104.623 jiwa
- Balita (12-59 bulan): 100.108 jiwa
- Bumil: 394.250 jiwa
- Busui*: 2.380 jiwa
- Lansia: 459.428 jiwa
- Disabilitas*: 17.077 jiwa
- Pasien hemodialisa: 545 jiwa
*: masih dalam penghitungan. Terdapat 6 penyintas thalasemia di Takengon, Aceh Tengah. Satu penyintas dsudah di Pijay untuk transfusi, sedangkan 5 lainnya belum bisa dihubungi saat pendataan.
Kemenkes juga memberi catatan, RSUD dr. Zubair melayani 27 pasien hemodialisa (HD) dari RSUD Kota Langsa dan 17 Pasien dari RSUD Aceh Tamiang serta 16 orang pasien Kab. Aceh Timur.
Sumatra Barat (Sumbar)
- Bayi (0-11 bulan): 5.326 jiwa
- Balita (12-59 bulan): 21.938 jiwa
- Bumil: 1.599 jiwa
- Busui: 3.293 jiwa
- Lansia: 24.945 jiwa
- Disabilitas: 253 jiwa
- Pasien hemodialisa: 1.233 jiwa
Sumatra Utara (Sumut)
- Bayi (0-11 bulan): 212 jiwa
- Balita (12-59 bulan): 1.990 jiwa
- Bumil: 568 jiwa
- Busui: 390 jiwa
- Lansia: 2.584 jiwa
- Disabilitas: 22 jiwa
- Pasien hemodialisa: 4.011 jiwa.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dihimpun Databoks menunjukkan, hingga Senin (8/12/2025) pukul 08.00 WIB, bencana ini telah mengakibatkan 926 orang meninggal, 272 orang hilang, dan sekitar 5 ribu orang terluka.
(Baca: 926 Orang Meninggal, 272 Hilang dalam Bencana Sumatera (8 Desember 2025))