Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (17/12/2024) pukul 13.40 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 18 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 107 detik.
(Baca: Kualitas Udara Kalimantan Tengah Senin Pagi (9/12) Terburuk di Indonesia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 17 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 62 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 70-180 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 49-58 detik serta 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 47-95 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.967 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.469 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.115 kali.
(Baca: Kualitas Udara Balikpapan Paling Bersih di Indonesia Pagi Ini (12/12))