Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Payakumbuh sebesar 5,19% pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 4,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 7.620 jiwa dari total penduduk 147.963 jiwa.
Secara historis, persentase kemiskinan di Payakumbuh fluktuatif selama periode 2004-2024. Angka tertinggi terjadi pada 2008 sebesar 10,96%, sedangkan terendah pada 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada 2008 sebesar 41,06%, sementara pertumbuhan terendah pada 2014 turun 10,24%. Pada tahun 2024, Payakumbuh berada di peringkat 435 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata persentase kemiskinan berada di angka 5,75%, sedangkan dalam lima tahun terakhir rata-rata 5,74%.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Balangan | 2024)
Dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Barat, Payakumbuh memiliki persentase kemiskinan yang relatif sedang. Daerah dengan persentase kemiskinan berdekatan adalah Kabupaten Dharmasraya (5,32%), Kota Padang Panjang (5,31%), Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung (5,78%). Namun, perlu diingat bahwa indikator lain seperti garis kemiskinan dan pendapatan per kapita juga berperan dalam memahami kondisi ekonomi suatu daerah.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi menempati urutan 477 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 4,08%. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 5.820 jiwa dari total penduduk 140.089 jiwa. Garis kemiskinan di Bukit Tinggi tercatat sebesar Rp 658.640 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 93,97 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sebesar 3,4% menunjukkan perkembangan ekonomi yang baik.
Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Dharmasraya memiliki persentase kemiskinan 5,32% dan berada di peringkat 428 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 15.250 jiwa dari total penduduk 240.159 jiwa. Garis kemiskinan di Dharmasraya adalah Rp 622.190 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di kabupaten ini mencapai Rp 58,71 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menurun 1,55%, sedangkan pertumbuhan penduduk secara keseluruhan sebesar 2,41%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Mukomuko Menurut Sektor pada 2024)
Kota Padang Panjang
Dengan persentase kemiskinan 5,31%, Kota Padang Panjang menempati urutan 429 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 3.060 jiwa dari total penduduk 63.386 jiwa. Garis kemiskinan di Padang Panjang mencapai Rp 634.303 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat adalah Rp 80,01 juta per tahun. Kota ini mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 2,97% dan pertumbuhan penduduk miskin sedikit naik 2,34%.
Kota Pariaman
Kota Pariaman memiliki persentase kemiskinan 4,26% dan menempati urutan 470 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 4.010 jiwa dari total penduduk 102.765 jiwa. Garis kemiskinan di Pariaman adalah Rp 609.286 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 69,17 juta per tahun. Terjadi kenaikan pertumbuhan jumlah penduduk miskin sekitar 2,56%, dan pertumbuhan penduduk secara keseluruhan sebesar 3,3%.
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 5,78% dan berada di peringkat 408 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 14.990 jiwa dari total penduduk 245.936 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 565.067 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 50,61 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sedikit naik 1,55%, dan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,2%.
Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar memiliki persentase kemiskinan 4,28%, berada di peringkat 469 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 15.000 jiwa dari total penduduk 382.333 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 554.665 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 45,07 juta per tahun. Meskipun persentase kemiskinan relatif rendah, pertumbuhan jumlah penduduk miskin naik 2,95%. Pertumbuhan penduduk secara keseluruhan sebesar 1,06%.