Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai 16.158 orang per kilometer persegi pada 2022.
Angka tersebut naik sekitar 1% dibanding 2021 dan kian mengukuhkan gelar DKI Jakarta sebagai provinsi paling padat penduduk di Indonesia.
Wilayah lain dengan kepadatan penduduk tinggi adalah Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Kepulauan Riau.
Kendati masuk golongan paling padat nasional, tingkat kepadatan penduduk di sembilan provinsi tersebut jauh lebih rendah dibanding Jakarta, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Riwayat Banjir Jakarta 5 Tahun Terakhir, Membaik atau Memburuk?)
Tingkat kepadatan penduduk dapat berpengaruh pada kondisi psikologis dan kesejahteraan seseorang. Hal ini diungkapkan Heni Suhaeni, peneliti dari Pusat Litbang Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Apabila ruang gerak untuk melakukan aktivitas dasar manusia terbatasi, bentuk-bentuk perilaku yang muncul adalah reaksi emosional atau agresivitas," kata Heni Suhaeni dalam laporan penelitiannya yang bertajuk Kepadatan Penduduk dan Hunian Berpengaruh terhadap Kemampuan Adaptasi Penduduk di Lingkungan Perumahan Padat (2011).
"Keadaan emosi seseorang yang tinggal di kawasan padat cenderung merasa mudah lelah, mudah kesal, mudah marah, atau merasa tidak berdaya karena dia tidak mempunyai kesempatan untuk istirahat sejenak, memiliki privasi sendiri, sehingga energi seseorang cenderung akan terkuras tidak efisien dan tidak produktif," lanjutnya.
Hal senada disampaikan Rafli Muhammad Sabiq dan Nunung Nurwati, akademisi dari FISIP Universitas Padjadjaran, dalam karya ilmiah bertajuk "Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Tindakan Kriminal" dalam Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik (2021).
"Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan banyak masalah, salah satunya adalah terbatasnya lapangan pekerjaan. Kondisi ini juga menyebabkan tingkat pengangguran semakin meningkat karena persaingan dunia kerja yang ketat," kata mereka.
"Kepadatan penduduk juga merupakan salah satu faktor yang memicu tindakan kriminal, karena daerah dengan penduduk yang padat cenderung mengalami permasalahan ekonomi, kesejahteraan, kebutuhan pangan, serta kurangnya tingkat keamanan," lanjutnya.
(Baca: Jakarta, Provinsi Paling Rawan Pencucian Uang di Indonesia)