Rata-rata volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 di Indonesia saat ini sebesar 8,55 juta kg data per Desember 2025. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Statistik Volume Impor Kendaraan dan Bagiannya asal Pelabuhan Kode Hs 87 Periode 2018-2025)
DKI Jakarta mencatatkan volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 tertinggi dengan 122,58 juta kg. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 75,63% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. Jawa timur berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 di provinsi ini tumbuh -79,64%. Periode yang sama bulan sebelumnya volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 di provinsi ini tercatat 115,34 juta kg.
Selanjutnya, Kep. Riau dengan volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 12,45 juta kg (turun 74,94%), Jawa Tengah dengan volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 8,69 juta kg (turun 76,23%) dan volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 di Sumatera Utara turun 80,35% menjadi 5,55 juta kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
(Baca: NPL Bank Umum bukan Lapangan Usaha bukan Lapangan Usaha Lainnya Periode 2015-2025)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume impor aluminium dan barang daripadanya asal pelabuhan kode hs 76 dengan jumlah tertinggi:
- DKI Jakarta 122,58 juta kg
- Jawa Timur 23,48 juta kg
- Kep. Riau 12,45 juta kg
- Jawa Tengah 8,69 juta kg
- Sumatera Utara 5,55 juta kg
- Sulawesi Tengah 2,96 juta kg
- Maluku Utara 1,19 juta kg
- Jawa Barat 1,17 juta kg
- Sulawesi Selatan 693,72 ribu kg
- Kalimantan Utara 335,48 ribu kg