Rata-rata lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri di Indonesia saat ini sebesar 36,98% data per 2024. Hampir di sebagian besar provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib di Sulawesi Utara | 2024)
Urutan pertama adalah Kep. Bangka Belitung, wilayah ini mencatatkan hingga 59,94%. Provinsi ini mencatatkan peningkatan 12,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Setelahnya Nusa Tenggara Barat di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri di provinsi ini tumbuh 20,19%. Jumlah lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri di provinsi ini dilaporkan 49,1%. Sedangkan untuk statistik tahunan jumlah lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri terlihat naik 20,19% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 40,85%.
Berikutnya, lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri di Kalimantan Selatan naik 19,1% menjadi 47,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Bengkulu dengan lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri 47,56% (naik 8,23%) dan DI Yogyakarta dengan lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri 46,47% (naik 27,02%)
(Baca: Statistik Lokasi Mengakses Internet Penduduk Desa dan Kota Warnet Periode 2014-2021)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan lokasi mengakses internet penduduk desa dan kota bukan rumah sendiri jumlah tertinggi:
- Kep. Bangka Belitung 59,94 %
- Nusa Tenggara Barat 49,1 %
- Kalimantan Selatan 47,65 %
- Bengkulu 47,56 %
- DI Yogyakarta 46,47 %
- Jawa Tengah 45,08 %
- Jambi 44,45 %
- Lampung 43,13 %
- Nusa Tenggara Timur 42,65 %
- Aceh 42,63 %