Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Pasuruan pada 2024 adalah Rp118.138 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan kenaikan sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp116.772,31 per kapita per bulan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Rumah Tangga untuk Telekomunikasi Periode 2014-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Pasuruan menunjukkan perkembangan yang fluktuatif selama periode 2018-2024. Pengeluaran terendah terjadi pada 2018 yaitu sebesar Rp86.042 per kapita per bulan. Sementara pengeluaran tertinggi terjadi pada 2022 mencapai Rp122.490 per kapita per bulan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2019 sebesar 15,8 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada 2023 turun 4,7 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp407.139, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 28,9 persen. Sementara jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp308.066, maka pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 38,3 persen. Ini menunjukkan bahwa alokasi pengeluaran masyarakat Kota Pasuruan untuk rokok dan tembakau cukup besar.
Pada 2024, Kota Pasuruan menempati peringkat ke-14 di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau. Peringkat ini berada di urutan ke-72 di tingkat pulau Jawa, dan urutan ke-348 di tingkat nasional.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Gresik mencatatkan nilai pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada 2024, yaitu sebesar Rp168.530 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 0,8 persen. Kabupaten Sumenep berada di urutan kedua dengan nilai Rp163.113 per kapita per bulan, mengalami penurunan -10,7 persen. Kabupaten Sidoarjo berada di urutan ketiga dengan nilai Rp159.821 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 4,4 persen. Kota Surabaya berada di urutan keempat dengan nilai Rp151.959 per kapita per bulan, mengalami penurunan -6,6 persen. Kabupaten Mojokerto berada di urutan kelima dengan nilai Rp146.484 per kapita per bulan, mengalami penurunan -6,8 persen.
(Baca: Persentase Penduduk Merokok Umur Lebih dari 15 Tahun Periode 2015-2024)
Jika dilihat dari data historis, rata-rata pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Pasuruan selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp119.133,33 per kapita per bulan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran selama lima tahun terakhir (2018-2022) yang sebesar Rp106.294,8 per kapita per bulan. Ini mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Pasuruan cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Kota Surabaya
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kota Surabaya menempati peringkat teratas dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan dengan nilai Rp1.541.006, mengalami pertumbuhan 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.602.451, menempati peringkat pertama di Jawa Timur, dengan pertumbuhan 32,2 persen. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp1.061.445, tumbuh 29,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan menempati peringkat pertama di Jawa Timur.
Kota Malang
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kota Malang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228, tumbuh 4,5 persen dan berada di peringkat kedua di Jawa Timur. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.954.918, berada di peringkat keempat dengan pertumbuhan 4,1 persen. Untuk pengeluaran makanan, Kota Malang mencatatkan Rp738.690 per kapita sebulan, tumbuh 3,3 persen dan menempati peringkat kesembilan di Jawa Timur.
Kota Madiun
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kota Madiun mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.192.091, tumbuh 15,3 persen dan berada di peringkat ketiga di Jawa Timur. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.043.693, berada di peringkat kedua dengan pertumbuhan 11,7 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp851.602 per kapita sebulan, tumbuh 7 persen dan menempati peringkat kelima di Jawa Timur.
Kabupaten Sidoarjo
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kabupaten Sidoarjo memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404, tumbuh 14,7 persen dan berada di peringkat keempat di Jawa Timur. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.959.255, berada di peringkat ketiga dengan pertumbuhan 15,3 persen. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp881.851 per kapita sebulan, tumbuh 16 persen dan menempati peringkat keempat di Jawa Timur.