Banyak Gen Z dan Milenial Dunia Pakai GenAI untuk Kerja, Ini Jenisnya

Berdasarkan laporan 2025 Gen Z and Millennial Survey yang dirilis Deloitte, 57% gen Z dan 56% milenial di dunia sudah menggunakan generatif AI (GenAI) dalam pekerjaan sehari-hari.

GenAI setidaknya dimanfaatkan untuk mengerjakan delapan jenis pekerjaan. Pertama, analisis data, yang dipilih gen Z sebanyak 39% dan milenial 42%.

Lalu, 37% gen Z dan 39% milenial memanfaatkan GenAI untuk membuat konten, seperti menulis artikel, posting konten di media sosial, atau membuat skrip untuk video.

Pekerjaan yang berhubungan dengan desain dan kreatif juga tidak luput. Menurut survei Deloitte, 36% gen Z dan 36% milenial menggunakan GenAI untuk kebutuhan tersebut.

Selanjutnya, gen Z dan milenial memanfaatkan GenAI untuk mengerjakan manajemen proyek, membuat strategi, pelatihan, pengembangan software, dan dukungan pelanggan, masing-masing 32% dan 34%.

Selebihnya untuk membantu strategi pekerjaan, pelatihan, pengembangan software, hingga dukungan pelanggan, seperti terlihat pada grafik. 

Menurut Deloitte, temuan tersebut menunjukkan, keserbagunaan GenAI amat dimanfaatkan oleh dua generasi ini. Oleh sebab itu, terungkap gen Z dan milenial mengakui GenAI membantu mereka dalam meningkatkan kualitas pekerjaan.

Namun menurut Deloitte, baik gen Z maupun milenial juga memiliki kekhawatiran bahwa teknologi tersebut akan mengurangi lapangan kerja dan mempersulit anak muda memasuki dunia kerja di masa depan.

Dalam 2025 gen Z and Millennial Survey, Deloitte melibatkan 23.482 responden yang terdiri dari 14.751 gen Z dan 8.731 milenial dari 44 negara di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa Barat, Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik.

Survei dilakukan dengan wawancara daring bergaya pengisian mandiri dan data lapangan diselesaikan antara 25 Oktober-24 Desember 2024. Wawancara kualitatif juga dilakukan pada 19 Desember 2024-10 Januari 2025.

Responden gen Z dalam survei tersebut lahir antara Januari 1995-Desember 2006. Sementara itu, responden milenial lahir pada Januari 1983-Desember 1994.

(Baca: Chatbot AI Makin Masif di Indonesia, Ini Tren Unduhannya)