Jumlah pekerja di Kota Jakarta Selatan dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Secara historis, tahun 2021 tercatat 1,02 juta pekerja, pada 2022 kemudian meningkat menjadi 1,08 juta pekerja dan untuk 2023 tercatat sebanyak 1,1 juta pekerja.
Data penduduk yang bekerja ini dihasilkan dari survei sakernas tahunan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Definisi penduduk yang bekerja dalam metode survei sakernas di definisikan seperti berikut. Penduduk adalah mereka yang telah berusia 15 tahun ke atas.
(Baca: Data 2023: Pengangguran di Kabupaten Teluk Wondama 2,77%)
Arti penduduk yang bekerja yakni mereka yang melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus.
Sementara itu, BPS merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Jakarta Selatan mencapai 5,37% pada 2023. Angka ini berkurang 0,26% dibandingkan Desember 2022 yang tercatat 5,63%. Sementara, dibandingkan dengan Desember 2021, angkanya turun 1,96%.
Pengurangan data tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun ini bisa tergambar dari kondisi jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk yang bekerja. Jumlah angkatan kerja di Kota Jakarta Selatan dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Secara historis, tahun 2021 tercatat 1,1 juta pekerja, pada 2022 kemudian meningkat menjadi 1,14 juta pekerja dan untuk 2023 tercatat sebanyak 1,16 juta pekerja.
Dibandingkan kabupaten/kota lainnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kabupaten/kota ini berada di urutan 146 secara nasional. Adapun rata-rata nasional tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada 2023 yakni 4,3%.
Berkurangnya data tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Jakarta Selatan tidak terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini yang juga terus meningkat di tahun 2023. Perekonomian di wilayah ini pada 2023 lalu tercatat 5,32 persen. Sebelumnya pada 2022 pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota ini tercatat 5,24 persen.
Data Kependudukan di Kota Jakarta Selatan:
Jumlah penduduk di Kota Jakarta Selatan tercatat 2,36 juta jiwa data per 2024. Untuk data terakhir ini, jumlah penduduk mengalami penurunan. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) jumlah penduduk di wilayah ini sebesar 0,82%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan lima tahun sebelumnya yang tercatat 0,75%.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di provinsi DKI Jakarta, jumlah penduduk Kota Jakarta Selatan masuk dalam urutan lima besar, sementara jika dilihat menurut pulau, kabupaten/kota ini ada di urutan 17.
Pada 2024, mayoritas penduduk Kota Jakarta Selatan di dominasi oleh usia produktif (umur pada rentang 15-59 tahun) jumlahnya mencapai 1,6 juta atau 67,8% dari total populasi. Sedangkan usia anak-anak (umur 0-14 tahun) serta usia lanjut yang berumur lebih dari 60 tahun masing-masing sebesar 21,83% dan 10,37%.
(Baca: Data 2023: Pengangguran di Kota Dumai 5,15%)
Berikut ini jumlah penduduk menurut umur di Kota Jakarta Selatan pada Juni 2024 bersumber dari publikasi BPS :
- Umur 0-4 tahun 133,97 ribu jiwa (5,68%)
- Umur 5-9 tahun 186,45 ribu jiwa (7,9%)
- Umur 10-14 tahun 194,47 ribu jiwa (8,24%)
- Umur 15-19 tahun 176,47 ribu jiwa (7,48%)
- Umur 20-24 tahun 190,74 ribu jiwa (8,09%)
- Umur 25-29 tahun 179,37 ribu jiwa (7,6%)
- Umur 30-34 tahun 178,39 ribu jiwa (7,56%)
- Umur 35-39 tahun 178,16 ribu jiwa (7,55%)
- Umur 40-44 tahun 201,24 ribu jiwa (8,53%)
- Umur 45-49 tahun 191,38 ribu jiwa (8,11%)
- Umur 50-54 tahun 168,61 ribu jiwa (7,15%)
- Umur 55-59 tahun 135,01 ribu jiwa (5,72%)
- Umur 60-64 tahun 97,59 ribu jiwa (4,14%)
- Umur 65-69 tahun 65,81 ribu jiwa (2,79%)
- Umur 70-74 tahun 41,27 ribu jiwa (1,75%)
- Umur lebih dari 75 tahun 40,07 ribu jiwa (1,7%)