Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, total nilai impor Indonesia mencapai US$20,66 miliar selama Agustus 2024. Angka ini turun US$1,07 miliar atau 4,93% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Tak hanya nilai, volume impor juga mengalami penurunan sebesar 8,51% (mtm) menjadi 20,48 juta ton pada periode yang sama.
BPS menjelaskan, ada 10 negara asal utama yang memenuhi kebutuhan impor Indonesia selama Januari—Agustus 2024. Kontribusi 10 negara ini mencapai 73,56% dari total impor Indonesia.
China menempati posisi pertama dengan proporsi 30,40% dari total impor Indonesia.
Kedua adalah Singapura sebesar 9,62%. Ketiga, Jepang, sebesar 6,17%.
Amerika Serikat menempati posisi keempat dengan kontribusi impor 5,21%. Kelima, Australia, sebesar 4,71%.
Selanjutnya ada Malaysia, Vietnam, hingga Taiwan dengan rincian di bawah dan di grafik.
Adapun berdasarkan kelompok negara terbanyak dari Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) lainnya US$74,42 miliar (48,95%), diikuti Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) US$34,17 miliar (22,48%).
Berikut 10 negara asal utama dengan kontribusi impor tertinggi ke Indonesia:
- China 30,40%
- Singapura 9,62%
- Jepang 6,17%
- Amerika Serikat 5,21%
- Australia 4,71%
- Malaysia 4,58%
- Thailand 4,34%
- Korea Selatan 4,05%
- Vietnam 2,74%
- Taiwan 1,74%
- Lainnya 26,44%.
(Baca juga: Neraca Dagang RI Masih Surplus pada September 2024)