Harga beberapa bahan pangan di Indonesia hari ini terpantau turun dibandingkan dengan kemarin.
Melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat (11/10/2024) pukul 09.05 WIB, dari 21 komoditas terdapat 8 komoditas naik dan 13 komoditas turun.
Komoditas yang naik harga yaitu garam halus beryodium, kedelai biji kering (impor), telur ayam ras, ikan kembung, dan gula konsumsi.
(Baca: 5 Komoditas Penyumbang Deflasi Bulanan RI September 2024)
Sementara, harga beberapa komoditas seperti tepung terigu (curah), ikan bandeng, bawang putih bonggol, beras sphp, dan bawang merah menurun dibandingkan dengan harga kemarin.
Komoditas ikan kembung melonjak paling tinggi Rp1.210 (3,26%) menjadi Rp38.270 per kg. Adapun harga ikan bandeng turun paling tajam Rp1.370 (4,11%) menjadi Rp31.950 per kg.
Berikut daftar lengkap harga 21 bahan pangan di Indonesia menurut Bapanas 11 Oktober 2024 pukul 09.05 WIB.
- Daging Sapi Murni: Rp133.520 per kg (turun 0,82%)
- Cabai Rawit Merah: Rp44.370 per kg (turun 3,96%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp39.750 per kg (turun 0,35%)
- Ikan Kembung: Rp38.270 per kg (naik 3,26%)
- Daging Ayam Ras: Rp34.470 per kg (turun 1,35%)
- Ikan Bandeng: Rp31.950 per kg (turun 4,11%)
- Ikan Tongkol: Rp30.690 per kg (turun 2,23%)
- Cabai Merah Keriting: Rp29.540 per kg (turun 2,7%)
- Telur Ayam Ras: Rp28.610 per kg (naik 0,28%)
- Bawang Merah: Rp28.540 per kg (turun 0,66%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp18.190 per liter (naik 0,06%)
- Gula Konsumsi: Rp17.960 per kg (naik 0,11%)
- Minyak Goreng Curah: Rp16.470 per liter (turun 0,06%)
- Beras Premium: Rp15.590 per kg (naik 0,39%)
- Beras Medium: Rp13.530 per kg (turun 0,37%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp12.950 per kg (turun 1,22%)
- Beras SPHP: Rp12.540 per kg (turun 0,32%)
- Garam Halus Beryodium: Rp11.570 per kg (naik 0,26%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp10.900 per kg (naik 1,3%)
- Tepung Terigu (Curah): Rp10.040 per kg (turun 1,18%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp6.090 per kg (naik 1,16%)
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 18.000 per Ton (Rabu, 02 Oktober 2024))