Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Tabanan Naik 0,95% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 11/09/2024 11:11 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Tabanan, Bali sebesar 3,15% pada 2023.

Angka tersebut turun 5,42% dari tahun sebelumnya sebesar 8,57%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,95%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Tabanan lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Tabanan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 3,15% dari total penduduk.

Dibanding 8 kabupaten/kota lain di Provinsi Bali, PoU di Kabupaten Tabanan ada di urutan ke-4. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Badung (1,23%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Karang Asem (8,43%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Bali pada 2023.

  1. Kabupaten Badung: 1,23%
  2. Kabupaten Gianyar: 1,66%
  3. Kota Denpasar: 1,7%
  4. Kabupaten Tabanan: 3,15%
  5. Kabupaten Bangli: 3,71%
  6. Kabupaten Klungkung: 4,94%
  7. Kabupaten Jembrana: 7,6%
  8. Kabupaten Buleleng: 7,64%
  9. Kabupaten Karang Asem: 8,43%

(Baca: Rata-Rata Anggaran Penduduk Kabupaten Tabalong untuk Membeli Kopi Rp434.11 per Kapita per Minggu)

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua