Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Tambrauw Turun 6,82% Setahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 06/09/2024 11:11 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya mencapai 34,92% pada 2023.

Angka tersebut turun 6,82% dari tahun sebelumnya sebesar 41,74%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 2,09%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Tambrauw lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Tambrauw yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 34,92% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 5 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat Daya, PoU di Kabupaten Tambrauw ada di urutan terakhir. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Sorong (17,21%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Barat Daya pada 2023.

  1. Kota Sorong: 17,21%
  2. Kabupaten Maybrat: 18,13%
  3. Kabupaten Sorong Selatan: 28,34%
  4. Kabupaten Sorong: 29,71%
  5. Kabupaten Raja Ampat: 33,62%
  6. Kabupaten Tambrauw: 34,92%

(Baca: Update 2023: Garis Kemiskinan Non Makanan Perkotaan Kep. Riau Rp249,44 Ribu /Kapita/Bulan)

Data Populer

Lihat Semua