Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Bantaeng Capai 8,97% pada 2023

1
Irfan Fadhlurrahman 29/07/2024 10:17 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan sebesar 8,97% pada 2023.

Angka tersebut turun 2,61% dari tahun sebelumnya sebesar 11,58%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,89%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Bantaeng lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Bantaeng yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 8,97% dari total penduduk.

Dibanding 23 kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Selatan, PoU di Kabupaten Bantaeng ada di urutan ke-18. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan (4,17%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Soppeng (13,14%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan pada 2023.

  1. Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan: 4,17%
  2. Kota Palopo: 4,35%
  3. Kota Makassar: 5,18%
  4. Kabupaten Luwu Utara: 5,38%
  5. Kabupaten Toraja Utara: 6,2%
  6. Kota Parepare: 6,37%
  7. Kabupaten Wajo: 6,67%
  8. Kabupaten Sidenreng Rappang: 6,81%
  9. Kabupaten Luwu Timur: 6,85%
  10. Kabupaten Pinrang: 7,1%

(Baca: Angka Kemiskinan Solo Turun, Rekor Terendah di Era Gibran)

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua