Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (28/7/2024) pukul 06.02 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 53 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 116 detik.
(Baca: Jumlah Korban Meninggal akibat Bencana Alam Tertinggi Ada di Jawa Barat dengan 657 Jiwa)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 28 Juli 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 59 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 milimeter dan lama gempa 57-128 detik.
Kemudian, 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-11 mm dan lama gempa 39-90 detik serta 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 39-76 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 2.129 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 753 kali letusan.
(Baca: Jumlah Rumah Terendam akibat Bencana Alam Jawa Tengah Tertinggi 2022 Mencapai 233,07 Ribu Unit)