Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan sebesar 7,84% pada 2023.
Angka tersebut turun 1,19% dari tahun sebelumnya sebesar 9,03%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 2,28%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Lubuk Linggau lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kota Lubuk Linggau yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 7,84% dari total penduduk.
Dibanding 16 kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Selatan, PoU di Kota Lubuk Linggau ada di urutan ke-9. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Banyuasin (4,48%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Empat Lawang (12,35%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Selatan pada 2023.
- Kabupaten Banyuasin: 4,48%
- Kabupaten Musi Banyuasin: 4,58%
- Kota Palembang: 4,59%
- Kabupaten Lahat: 5,41%
- Kabupaten Muara Enim: 6,13%
- Kabupaten Ogan Komering Ulu: 6,22%
- Kabupaten Ogan Komering Ilir: 6,3%
- Kabupaten Musi Rawas Utara: 7,49%
- Kota Lubuk Linggau: 7,84%
- Kota Prabumulih: 8,09%
(Baca: Update Data 2022: Populasi Itik/Itik Manila Jawa Barat 11,37 Juta Ekor)