Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (9/7/2024) pukul 01.58 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 15 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 600 meter di atas puncak (4.276 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 142 detik.
(Baca: Ada Hampir 300 Bencana Alam sampai Pertengahan Februari 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 9 Juli 2024 pukul 18.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 38 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 52-202 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 35-57 detik serta 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6-8 milimeter dan lama gempa 59-77 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.531 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 676 kali letusan.
(Baca: Banjir Mendominasi Bencana Alam di Indonesia pada Awal 2024)