Laporan Reuters Institute dalam Digital News Report 2024 menghimpun sedikitnya 10 negara teratas yang menggunakan TikTok sebagai media sosial untuk membaca berita.
Urutan pertama ditempati Thailand dengan proporsi 39% dari total respondennya yang mengaku membaca berita lewat aplikasi besutan ByteDance tersebut dalam sepekan.
Kedua ada Kenya dengan persentase responden sebesar 36%. Disusul Malaysia dengan proporsi 31%.
Indonesia masuk daftar keempat dengan proporsi 29%. Adapun yang kelima Afrika Selatan dengan proporsi 28%. Sisanya ada Peru hingga Kolombia, seperti terlihat pada grafik.
Tim riset menyebut, proporsi 10 negara yang diisi kelompok berkembang ini jauh melampaui penggunaan negara-negara maju, seperti Inggris yang hanya 4%, Denmark 3%, dan Amerika Serikat 9%.
"Masa depan TikTok masih belum pasti di AS menyusul kekhawatiran tentang pengaruh China dan sudah dilarang di India, meskipun aplikasi serupa, seperti Moj, Chingari, dan Josh, muncul di sana," tulis tim riset yang dikutip pada Rabu (19/6/2024).
TikTok, kata tim riset, tetap paling populer di kalangan anak muda. Terlepas dari tujuan penggunaannya, proporsi yang menggunakannya untuk berita telah tumbuh menjadi 13% atau bertambah 2 poin persen di semua negara dan 23% untuk usia 18–24 tahun.
Ceruk pengguna muda TikTok ini dimanfaatkan oleh sejumlah politisi. Reuters Institute memberi sejumlah contoh, di antaranya Filipina dan Indonesia.
Presiden baru Argentina, Javier Milei, sukses memanfaatkan kampanye lewat akun TikTok dengan menarik 2,2 juta pengikut. Hal yang sama dilakukan presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, meraih kemenangan pada Februari 2024 dengan membuat kampanye di media sosial.
Reuters Institute mengungkapkan, konten Prabowo menampilkan gambar-gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). "[Konten tersebut] mengubah citra mantan jenderal garis keras itu menjadi kakek yang lucu dan menawan," tulis tim riset.
Survei ini tersebar di 47 negara dengan total sampel hingga 94.943 orang. Setiap negara yang disurvei memiliki sampel di atas 2.000 responden. Penelitian Study of Journalism ini dilakukan oleh YouGov menggunakan kuesioner daring pada akhir Januari-awal Februari 2024.
(Baca juga: Tiktok, Aplikasi yang Paling Banyak Diunduh di Indonesia pada 2023)