Harga Gas Alam Dunia Siang Hari Diperdagangkan US$ 2,62 per Mmbtu (Rabu, 22 Mei 2024)

Materials
1
Agus Dwi Darmawan 24/05/2024 14:15 WIB
Harga Gas Alam Dunia Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Yahoo finance mencatat harga gas alam dunia pada hari ini turun 1,83 persen menuju level US$ 2,62 per mmbtu. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Selama Delapan Hari Terakhir)

Harga gas alam dunia mengalami lonjakan tertinggi minggu ini pada Senin, 20 Mei 2024 sebesar 4,76 persen. Sedangkan, perdagangan terhitung sejak awal tahun terus mengalami penurunan dengan pertumbuhan tahun berjalan (year to date) sebesar 0,72 persen.

Kondisi saat ini menggenapi pergerakan harga gas alam dunia dalam dua hari terakhir yang sedang dalam tren naik.

Seminggu terakhir, pergerakan harga gas alam dunia tumbuh 10,12 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 2,56 per mmbtu. Alhasil sepanjang 2024, harga gas alam dunia telah turun 0,72 persen dari posisi awal tahun yang berada di level US$ 2,64 per mmbtu. Adapun sepanjang tahun ini, nilai perdagangan tertinggi untuk komoditas gas alam dunia pernah ditransaksikan di harga US$ 3,31 per mmbtu yang terjadi pada Jumat, 12 Januari 2024.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga gas alam dunia dalam lima tahun terakhir dalam tren turun. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung turun. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas gas alam dunia pernah tercatat yakni pada Oktober 2023 diharga US$ 3,14 per mmbtu.

(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 21.005 per Ton (Jumat, 17 Mei 2024))

Berita sebelumnya awal September 2022, harga gas Eropa terus meroket usai Rusia mematikan aliran Nord Stream 1. Rusia mematikan aliran gas melalui jalur Nord Stream 1 karena menemukan kerusakan baru. Harga gas meroket karena pasar mengantisipasi kelangkaan gas menjelang musim dingin.

Data Populer
Lihat Semua