Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa dipakai untuk membantu berbagai pekerjaan manusia.
Menurut perusahaan konsultan bisnis McKinsey, kini teknologi tersebut paling banyak dimanfaatkan untuk mendukung kerja pemasaran atau marketing.
Pada 2023 McKinsey menyurvei 1.684 responden yang tersebar secara global, mewakili pelaku industri dari berbagai sektor seperti jasa profesional, retail, energi, keuangan, kesehatan, teknologi, sampai media massa.
Dari kelompok ini ada 22% yang rutin menggunakan AI untuk bekerja, khususnya AI generatif yang mampu memproduksi konten teks, gambar, atau musik.
Jika dirinci berdasarkan tujuan, AI generatif paling banyak dipakai untuk pemasaran/penjualan (14% dari total responden), pengembangan produk (13%), serta layanan operasional (10%).
Di bidang pemasaran/penjualan AI kerap digunakan untuk membuat draf atau konsep teks, konten pemasaran individual (personalized marketing), dan merangkum isi dokumen.
Kemudian di bidang pengembangan produk AI dipakai untuk mengidentifikasi tren konsumen, membuat draf dokumen teknis, serta rancangan produk baru.
Sementara di bidang layanan operasional AI dimanfaatkan untuk menjawab pesan otomatis (chatbot), membuat proyeksi tren, dan merancang draf dokumen.
(Baca: Dalam Bidang Tertentu, AI Lebih Cerdas dari Manusia)