Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produk domestik bruto (PDB) harga berlaku Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai Rp5.288,3 triliun.
Sekitar 84% di antaranya berasal dari 10 sektor usaha.
Sektor usaha yang berkontribusi paling besar adalah industri pengolahan, yakni Rp1.019,6 triliun, setara 19,28% dari nilai PDB harga berlaku nasional.
Di bawahnya ada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Berikut daftar lengkap 10 sektor usaha penyumbang PDB terbesar di Indonesia pada kuartal I 2024:
- Industri pengolahan: Rp1.019,6 triliun (berkontribusi 19,28% terhadap total PDB harga berlaku nasional)
- Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor: Rp695,4 triliun (13,15%)
- Pertanian, kehutanan, dan perikanan: Rp613,8 triliun (11,61%)
- Konstruksi: Rp541,2 triliun (10,23%)
- Pertambangan dan penggalian: Rp493,9 triliun (9,34%)
- Transportasi dan pergudangan: Rp313,4 triliun (5,93%)
- Informasi dan komunikasi: Rp232,9 triliun (4,40%)
- Jasa keuangan dan asuransi: Rp227, 8 triliun (4,31%)
- Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib: Rp177,7 triliun (3,36%)
- Jasa pendidikan: Rp147,2 triliun (2,78%)
Selain yang disebutkan di atas, ada 7 sektor usaha yang turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Namun, 7 sektor ini hanya menyumbang sekitar 11% dari total PDB harga berlaku kuartal I 2024. Berikut rinciannya:
- Penyediaan akomodasi dan makan-minum: Rp138,5 triliun (berkontribusi 2,62% terhadap total PDB harga berlaku nasional)
- Real estat: Rp128,5 triliun (2,43%)
- Jasa lainnya: Rp108,2 triliun (2,05%)
- Jasa perusahaan: Rp102 triliun (1,93%)
- Jasa kesehatan dan kegiatan sosial: Rp64,7 triliun (1,22%)
- Pengadaan listrik dan gas: Rp55,3 triliun (1,05%)
- Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang: Rp3,5 triliun (0,07%)
(Baca: Rumah Tangga, Penopang Utama Ekonomi RI Kuartal I 2024)