Menurut laporan Al Jazeera, pada 1 April 2024 terjadi serangan udara ke gedung konsulat Iran di Suriah. Serangan ini menewaskan setidaknya 11 orang, salah satunya komandan angkatan bersenjata Iran.
Pemerintah Iran mengklaim serangan tersebut merupakan ulah Israel. Mereka lantas membalas dengan meluncurkan ratusan misil ke wilayah Israel pada 14 April 2024.
(Baca: Ini Deretan Konflik Timur Tengah yang Guncang Pasar Minyak Global)
"Ini adalah pertama kalinya Iran menyerang Israel secara langsung, setelah hampir setengah abad menjadi musuh bebuyutan," kata Maziar Motamedi, jurnalis Al Jazeera yang bertugas di Iran (14/4/2024).
Israel pun menyatakan tak akan tinggal diam. "Iran akan menghadapi konsekuensi atas tindakannya. Kami akan memilih respons yang sesuai. Kami siap melawan segala ancaman dari Iran," kata perwakilan angkatan bersenjata Israel Herzi Halevi, dilansir The Times of Israel (15/4/2024).
(Baca: Rusia dan China, Pemasok Senjata Utama Iran)
Adapun Iran dan Israel masuk top 10 negara dengan belanja militer terbesar di kawasan Timur Tengah, meskipun belanja Iran kalah banyak.
Menurut data yang dihimpun Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), pada 2022 pemerintah Israel mengucurkan dana sekitar US$23,41 miliar untuk belanja militer.
Angka itu menjadikan Israel sebagai negara dengan belanja militer terbesar ke-2 di Timur Tengah dan peringkat ke-15 dunia.
Sementara nilai belanja militer Iran pada 2022 sekitar US$6,85 miliar, terbesar ke-6 di Timur Tengah dan peringkat ke-34 dunia.
(Baca: Daftar Negara Pemasok Senjata untuk Israel, AS Teratas)