Alami Gejala Depresi, 3,3% Calon Dokter Spesialis Ingin Lukai hingga Bunuh Diri

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Erlina F. Santika 16/04/2024 17:04 WIB
Proporsi Calon Dokter Spesialis/PPDS yang Ingin Melukai atau Bunuh Diri Karena Gejala Depresi Berdasarkan Frekuensi Keinginannya (Maret 2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Hasil skrining Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, sebanyak 399 calon dokter spesialis atau peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Indonesia ditengarai mengalami gejala depresi hingga ingin melukai dan membunuh dirinya dengan cara apa pun.

Angka itu setara dengan 3,3% dari total PPDS yang diskrining per Maret 2024, menurut laporan yang diterima Databoks pada Selasa (16/4/2024). Keinginan itu terbesit selama dua pekan terakhir saat survei dilakukan.

Berdasarkan frekuensi keinginan melakukan aksi yang membahayakan itu, sebanyak 322 orang atau 2,7% ingin melakukannya dalam beberapa hari.

Ada juga 52 orang atau 0,4% yang ingin melakukannya lebih dari separuh waktu. Selain itu, ada 25 PPDS atau 0,2% yang ingin melakukannya hampir setiap hari.

Sementara itu, ada 11.722 orang atau 96,7% PPDS mengaku tak punya keinginan untuk melukai atau mengakhiri hidupnya.

(Baca juga: Ada 287 Kasus Bunuh Diri Awal 2024, Terbanyak di Jawa Tengah)

Sebelumnya, Kemenkes juga memeriksa, sebanyak 2.716 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi. Angka tersebut setara 22,4% dari total peserta PPDS yang disurvei per Maret 2024.

Calon dokter paling banyak mengalami gejala depresi minimal sebanyak 5.049 orang (41,7%); gejala depresi ringan sebanyak 1.977 orang (16,3%); gejala depresi sedang 486 orang (4%); gejala depresi sedang-berat 178 orang (1,5%); gejala depresi berat 75 orang (0,6%). Sementara ada 4.356 orang atau 35,9% yang tidak memiliki gejala depresi.

Skrining ini tersebar di 28 rumah sakit vertikal (RSV) pendidikan dengan total sampel sebanyak 12.121 PPDS pada 21, 22, dan 24 Maret 2024.

Adapun metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner Patient Health Questionnaire -9.

Catatan: artikel ini bukan untuk mendorong keinginan bunuh diri. Pencegahan bunuh diri bisa dilakukan dengan menghubungi hotline 500-454 atau 119 ekstensi 8 untuk dihubungkan ke layanan Sejiwa. Informasi terkait pencegahan bunuh diri bisa dibaca juga melalui situs Into the Light melalui tautan ini

(Baca juga: 2.716 Calon Dokter Spesialis Indonesia Alami Gejala Depresi, Berikut Tingkatannya)

Data Populer
Lihat Semua