Anggaran Pembangunan IKN 2022-2024 Capai Rp71,8 Triliun

Ekonomi & Makro
1
Cindy Mutia Annur 27/03/2024 16:53 WIB
Anggaran Pembangunan IKN dari APBN (2022-2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp71,8 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) periode 2022-2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dalam konferensi pers online di akun YouTube Kemenkeu, Senin (25/3/2024), Sri Mulyani melaporkan alokasi APBN 2024 untuk IKN mencapai Rp39,3 triliun.

Nilainya lebih besar dari realisasi anggaran 2023 maupun 2022, seperti terlihat pada grafik.

Adapun realisasi anggaran IKN sejak awal tahun ini sampai Februari 2024 sudah mencapai Rp2,3 triliun, setara 5,8% dari total alokasi APBN 2024.

Sri Mulyani mengatakan, realisasi tersebut digunakan untuk klaster infrastruktur dan non-infrastruktur.

Dalam klaster infrastruktur, realisasi anggaran IKN sebesar Rp400 miliar dari total pagu Rp36,4 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan istana negara, kawasan kementerian koordinator dan kementerian lain, serta gedung Otorita IKN.

Anggaran infrastruktur juga digunakan untuk pembangunan menara rusun aparatur sipil negara (ASN) dan pertahanan keamanan, rumah tapak menteri, pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN, bandara VVIP, penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), pengendalian banjir IKN, serta rehabilitasi hutan dan lahan sekitar IKN.

Kemudian dalam klaster non-infrastruktur, realisasinya sebesar Rp1,9 triliun dari total pagu Rp2,9 triliun.

Anggaran ini digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan, promosi/publikasi/sosialisasi IKN, laporan dan rekomendasi kebijakan pada kementerian/lembaga (K/L), kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi, dukungan pengamanan Polri, serta operasional Otorita IKN.

(Baca: Ini Biaya Pembangunan Rumah Menteri di IKN)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua