Laporan Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menghimpun sejumlah kasus terkait keamanan data yang dialami oleh pengguna internet di Indonesia.
Hasilnya, penipuan online jadi kasus kerentanan keamanan data yang paling banyak menyerang pengguna internet Tanah Air. Jenis ini dialami oleh 32,50% responden.
Berikutnya ada kasus pencurian data yang dialami oleh 20,97% responden. Proporsinya naik pesat dari survei tahun sebelumnya yang hanya 7,96%.
Ada pula pengalaman responden yang perangkatnya terkena virus (19,31%), tidak dapat mengakses aplikasi (10,04%), dan kasus lainnya (5,32%).
Namun masih banyak responden, yakni 42,45%, tidak tahu kasus kerentanan keamanan data yang dialaminya.
Survei ini melibatkan 8.720 responden minimal berusia 13 tahun yang didistribusikan secara proporsional di 38 provinsi Indonesia. Sampel dipilih dengan teknik multistage random sampling.
Pengambilan data dilakukan selama 18 Desember 2023-19 Januari 2024 menggunakan metode wawancara tatap muka. Survei ini juga memiliki margin of error sekitar 1,1% dan relatif standard error 0,43%.
(Baca juga: Banyak Orang Indonesia Belum Melek Keamanan Digital)