Dari sekitar seribu orang Indonesia yang disurvei Populix, 63% di antaranya mengaku menggunakan aplikasi kencan online pada awal 2024.
Di kelompok pengguna aplikasi kencan tersebut, mayoritasnya menggunakan Tinder dengan proporsi 38%.
Di urutan berikutnya ada Tantan yang digunakan oleh 33% responden, diikuti Bumble 17%.
Kemudian Omi, Dating.com, Badoo, hingga OK Cupid masing-masing digunakan oleh kurang dari 15% responden.
Ada pula aplikasi kencan online islami, yakni Taaruf ID dan Muslima.com yang digunakan oleh 7% dan 5% responden.
Populix lantas merekam alasan utama responden dalam menggunakan berbagai aplikasi tersebut.
Mayoritas atau 56% responden penggunanya mencari teman mengobrol, 48% sekadar mencoba karena penasaran, dan 46% hanya untuk bersenang-senang.
Sementara, hanya 27% responden yang menggunakan aplikasi kencan online untuk mencari pasangan.
"Ini menunjukkan keyakinan kuat bahwa layanan (kencan online) tidak selalu mengarah pada pencarian pasangan hidup," tulis Populix dalam laporannya.
Survei ini digelar pada 15-22 Januari 2024 terhadap 1.165 responden di Indonesia dengan proporsi 52% perempuan dan 48% laki-laki, yang kemudian dikerucutkan kepada 732 responden pengguna aplikasi kencan online.
Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (80%), diikuti Pulau Sumatra (13%), dan pulau-pulau lainnya (8%). Responden didominasi oleh kelompok usia 17-25 tahun (44%) dan usia 26-35 tahun (38%).
(Baca juga: Kian Populer, Pelanggan Tinder Naik Lagi pada Kuartal I 2022)