Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, Indonesia sudah memiliki 2.704 unit infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada 2023.
Infrastruktur KBLBB ini di antaranya berupa 1.722 unit Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 911 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Target (pembangunan) infrastruktur KBLBB kami ada sebanyak 1.035 unit, sedangkan realisasinya lebih dari 2,5 kali, atau secara persentase sebesar 261%," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu dalam konferensi pers, Kamis (18/1/2024).
Jika dilihat sebarannya, infrastruktur SPKLU paling banyak berada di DKI Jakarta, yakni 258 unit pada 2023.
Kemudian SPKLU di Jawa Barat 211 unit, dan Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara punya 179 unit. Sementara sebaran SPKLU di wilayah lain lebih sedikit, seperti terlihat pada grafik.
Jisman menyebut, pembangunan SPKLU di Indonesia memang masih dominan di Pulau Jawa.
Ke depannya, Kementerian ESDM akan mengupayakan pemerataan pembangunan infrastruktur KBLBB, atas kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) melalui program Enhancing Readiness For The Transition To Electric Vehicle In Indonesia (ENTREV).
"Kami sudah minta supaya mulai sekarang sudah dibuat konsep, yang mengarah roadmap bagaimana kami mengembangkan infrastruktur KBLBB atau charging unit ini. Jadi, nanti jangan menumpuk di Jakarta saja," kata Jisman.
(Baca juga: Harga Mahal hingga Masalah Pengisian Baterai, Ini Kendala Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia)