Harga sejumlah bahan pangan di Jawa Tengah hari ini terpantau turun dibanding kemarin.
Melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (18/1/2024) pukul 08.08 WIB, dari 20 komoditas terdapat 6 komoditas naik dan 14 komoditas turun.
Komoditas yang naik harga yakni beras medium, ikan kembung, beras premium, kedelai biji kering (impor), dan gula konsumsi.
(Baca: Update Harga Pangan Hari Ini di Kalimantan Tengah: Harga Bawang dan Daging Ayam Turun (Rabu, 17 Januari 2024))
Sementara, harga beberapa komoditas seperti minyak goreng kemasan sederhana, tepung terigu kemasan (non-curah), bawang putih bonggol, cabai merah keriting, dan bawang merah menurun dibanding harga kemarin.
Komoditas ikan kembung melonjak paling tinggi Rp8.620 (25,89%) menjadi Rp41.910 per kg. Adapun harga cabai rawit merah turun paling rendah Rp6.970 (15,58%) menjadi Rp37.760 per kg.
Berikut daftar lengkap harga 20 bahan pangan di Jawa Tengah menurut Bapanas per tanggal 18 Januari 2024 pukul 08.08 WIB.
- Daging Sapi Murni: Rp128.580 per kg (turun 1,04%)
- Cabai Merah Keriting: Rp47.420 per kg (turun 11,55%)
- Ikan Kembung: Rp41.910 per kg (naik 25,89%)
- Cabai Rawit Merah: Rp37.760 per kg (turun 15,58%)
- Daging Ayam Ras: Rp34.750 per kg (naik 2,81%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp33.540 per kg (turun 5,36%)
- Ikan Bandeng: Rp33.020 per kg (turun 2,62%)
- Ikan Tongkol: Rp32.170 per kg (turun 4,79%)
- Bawang Merah: Rp26.600 per kg (turun 12,93%)
- Telur Ayam Ras: Rp25.270 per kg (turun 1,06%)
- Gula Konsumsi: Rp16.500 per kg (naik 0,67%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp15.980 per liter (turun 1,48%)
- Beras Premium: Rp15.020 per kg (naik 4,89%)
- Minyak Goreng Curah: Rp13.680 per liter (turun 5,2%)
- Beras Medium: Rp13.410 per kg (naik 0,83%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp12.590 per kg (naik 0,96%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp11.200 per kg (turun 9,75%)
- Garam Halus Beryodium: Rp11.000 per kg (turun 8,56%)
- Tepung Terigu (Curah): Rp8.800 per kg (turun 11,47%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp6.710 per kg (turun 5,09%)
(Baca: Produksi Mineral Indonesia Tak Capai Target 2023, dari Emas sampai Nikel)