Cek Data: Prabowo Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 5 Tahun Beruntun, Benarkah?

Perdagangan
1
Cindy Mutia Annur 08/01/2024 13:04 WIB
Surplus/Defisit Neraca Perdagangan Indonesia per Bulan (Januari 2018- November 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Capres nomor 2, Prabowo Subianto menyebut bahwa neraca perdagangan Indonesia surplus 5 tahun berturut-turut.

Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri ketiga bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Pada sesi kedua debat, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi panutan bagi negara-negara di Afrika, termasuk dari segi ekonomi.

“Negara di Afrika sekarang melihat ke kita, datang ke kita, minta belajar dari kita, karena kita dianggap negara selatan yang cukup berhasil, inflasi rendah, pertumbuhan masih ada, neraca perdagangan bagus, surplus perdagangan mungkin 5 tahun berturut-turut kita sekarang jadi panutan,” kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo itu tak sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurut data BPS terbaru, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,41 miliar per November 2023.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, neraca perdagangan Indonesia telah surplus selama 43 bulan beruntun sejak Mei 2020. Namun sebelum periode itu, neraca perdagangan RI mengalami defisit seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Nilai Impor Indonesia Naik pada November 2023)

Data Populer
Lihat Semua