Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) mencatat, jumlah pengungsi di Indonesia sebanyak 12.097 jiwa pada Juli 2023. Rinciannya, proporsi dewasa 73% dari total pengungsi, sedangkan anak-anak 27%.
Dari jumlah total penduduk dewasa, 27% di antaranya perempuan dan 73% laki-laki.
Berdasarkan negara asal pengungsi, Afghanistan menjadi muhajir yang terbanyak di Indonesia per Juli 2023. Jumlahnya mencapai 6.572 jiwa atau 54,32% dari total pengungsi di Tanah Air yang tercatat oleh UNHCR.
Somalia berada di urutan kedua dengan jumlah pengungsi 1.248 jiwa. Kemudian, Myanmar menempati peringkat ketiga dengan 879 jiwa pengungsi di Indonesia.
Sepanjang Januari-Maret 2023, UNHCR mengatakan terdapat 4 perahu yang diturunkan di beberapa lokasi di Aceh, dengan total pengungsi etnis Rohingya (Myanmar) sebanyak 457 orang. Selain itu, ada pula 21 pengungsi Rohingya tiba di Dumai, Provinsi Riau.
Dari 3.268 anak pengungsi di Indonesia yang terdaftar di UNHCR, sebanyak 43 anak tidak didampingi oleh orang tua atau kerabat dewasa lainnya dan 41 anak terpisah dari orang tuanya.
“Banyak dari mereka (pengungsi) adalah anak-anak tanpa pendamping, perempuan lajang yang memiliki anak, dan orang-orang dengan kebutuhan khusus,” kata UNHCR dalam laporannya.
Ratusan Imigran Rohingya Kembali Mendarat
Teranyar, sebanyak 249 jiwa imigran Rohingya kembali mendarat di pesisir pantai Aceh, di kawasan tempat penampungan ikan Lapang Barat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, dilansir dari Antara, Minggu (19/11/2023).
Camat Gandapura Bireuen Azmi mengatakan, kedatangan para pengungsi tersebut untuk sementara telah ditangani. Menurut dia, masyarakat setempat sudah memberikan bantuan berupa kebutuhan makanan hingga pakaian kepada para imigran.
"Tapi, ini masyarakat (setempat) di sana masih menolak dan kita sudah koordinasi juga dengan UNHCR terkait kedatangan para imigran Rohingya ini," kata Azmi dilansir dari Antara, Minggu (19/11/2023).
Berdasarkan informasi yang diterima, para imigran tersebut sebelumnya ditolak oleh masyarakat Jangka Bireuen, hingga kemudian mendarat di Aceh Utara.
Mereka kembali mendapat penolakan dari masyarakat Aceh Utara hingga kapal yang mengangkut pengungsi didorong lagi ke lautan. Akhirnya, para imigran Rohingya itu mendarat di wilayah Lapang Barat Bireuen.
Selain 249 orang pengungsi di Bireuen, terdapat 220 jiwa imigran Rohingya yang telah mendarat di kawasan pesisir Gampong Kulee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie, Aceh. Namun, hingga kini belum ada penanganan khusus.
Tak hanya itu, terdapat sebanyak 35 orang warga Rohingya di sebuah truk setelah dilaporkan mendarat dari sebuah kapal di kawasan pantai di Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur.
(Baca: Suriah Jadi Asal Negara dengan Pengungsi Terbanyak di Dunia 2022)