Perang Israel-Palestina telah menimbulkan sekitar 5.200 korban jiwa dan 18.500 korban luka dari kedua belah pihak selama periode 7-19 Oktober 2023.
Data ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.
(Baca: Warga Palestina Butuh Bantuan Rp4,6 Triliun, Mayoritas untuk Makan)
Sampai hari ke-13 perang, yakni Kamis (19/10/2023), jumlah korban paling banyak berasal dari pihak Palestina seperti terlihat pada grafik.
Jika dirinci lokasinya, mayoritas korban Palestina berada di Jalur Gaza dengan korban jiwa sekitar 3.785 orang dan korban luka 12.500 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 79 orang dan korban luka 1.434 orang.
Di sisi lain, korban jiwa dari pihak Israel berjumlah 1.400 orang, tidak ada laporan penambahan korban jiwa baru sejak Kamis (12/10/2023), dan korban lukanya mencapai 4.629 orang.
OCHA juga melaporkan bahwa warga Palestina di Jalur Gaza yang masih hidup dan terpaksa mengungsi kondisinya semakin buruk.
"Jumlah pengungsi internal di Gaza diperkirakan sekitar satu juta orang, termasuk lebih dari 527.500 orang yang tinggal di 147 tempat penampungan darurat UNRWA dalam kondisi yang semakin mengerikan," kata OCHA dalam laporannya, Kamis (19/10/2023).
"Tempat penampungan darurat UNRWA di wilayah tengah dan selatan Gaza penuh sesak. Sumber daya penting seperti air, makanan, dan obat-obatan sangat terbatas. Di beberapa tempat, UNRWA terpaksa mengurangi jatah air minum, sehingga hanya menyediakan 1 liter air per orang per hari. Standar internasional minimumnya adalah 15 liter," lanjutnya.
(Baca: 10 Negara Beri Bantuan untuk Palestina, tapi Masih Diadang Israel)