Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan, ada 189.111 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dialami warga Kalimantan Selatan selama Januari-September 2023.
Kepala Dinkes Kalimantan Selatan Dialuddin menjelaskan, terjadinya kemarau yang cukup panjang tahun ini serta maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat kualitas udara menjadi tidak sehat.
Akibatnya, kata Dialuddin, jumlah kasus ISPA di Kalimantan Selatan di sejumlah wilayah dilaporkan naik.
"Untungnya sampai saat ini tidak ada laporan pasien ISPA yang meninggal dunia," kata Diauddin dalam keterangannya, dilansir dari Republika.co.id, Sabtu (9/9/2023).
Adapun kasus ISPA di Kalimantan Selatan paling banyak terjadi di Kota Banjarmasin, yakni mencapai 36.082 kasus.
Kemudian disusul oleh Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru dengan jumlah warga terkena ISPA masing-masing sebanyak 26.237 kasus dan 22.910 kasus.
Menanggapi tingginya kasus ISPA di Kalimantan Selatan, Dialuddin mengimbau warga setempat untuk memakai masker sebagai salah satu pencegahan penyakit tersebut.
"Kami imbau agar masyarakat dapat menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan air putih yang banyak," ujar Diauddin.
Lengkapnya, berikut rincian kasus ISPA di provinsi Kalimantan Selatan per 9 September 2023 berdasarkan wilayahnya:
- Kota Banjarmasin: 36.082 kasus
- Kabupaten Banjar: 26.237 kasus
- Kota Banjarbaru: 22.910 kasus
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah: 17.699 kasus
- Kabupaten Kotabaru: 13.445 kasus
- Kabupaten Balangan: 12.174 kasus
- Kabupaten Hulu Sungai Selatan: 11.584 kasus
- Kabupaten Hulu Sungai Utara: 10.267 kasus
- Kabupaten Tabalong: 9.875 kasus
- Kabupaten Tanah Bumbu: 9.786 kasus
- Kabupaten Tapin: 9.698 kasus
- Kabupaten Barito Kuala: 8.125 kasus
- Kabupaten Tanah Laut: 1.229 kasus
(Baca juga: Area Kebakaran Hutan di Kalbar Capai 1.360 Kali Luas Monas)