Kementerian LHK: Jumlah Titik Panas di Indonesia Capai 153 Dalam 24 Jam Terakhir (Sabtu, 19 April 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 19/04/2025 11:52 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 153 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 43 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Sabtu (19/4/2025) pukul 11.52 WIB. Dari 153 titik panas terdeteksi, 5 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 147 titik skala sedang, dan 1 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Kualitas Udara Pangkal Pinang Paling Bersih di Indonesia Pagi Ini (11/4))

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Timur sebanyak 45 titik. Riau menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 34 titik. Maluku Utara berada di posisi ketiga sebanyak 16 titik panas.

Sebanyak 15 titik panas terdeteksi di Sumatera Barat, Jambi menyusul dengan 8 titik panas, serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah masing-masing memiliki 6 dan 6 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Kualitas Udara DKI Jakarta Kamis Pagi (17/4) Terburuk di Indonesia)

Data Populer

Loading...