Pemberian imunisasi pada anak perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kekebalan tubuh dan mencegah dari berbagai penyakit. Meskipun begitu, masih ada sejumlah anak-anak di Indonesia yang belum pernah menerima imunisasi karena berbagai alasan.
Alasan tersebut dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hasilnya, sebanyak 52,44% anak berusia 0-23 bulan di Indonesia tidak pernah menerima imunisasi karena orang tuanya khawatir dengan efek samping dalam vaksin.
Selain itu, masih ada orang tua yang khawatir dengan kandungan dalam vaksin, yang diakui 34,65% responden. Keraguan terhadap efektivitas imunisasi juga dipilih 33,77%. Alasan terakhir tetapi cukup krusial, yakni tak memiliki biaya untuk memberikan imunisasi, dipilih oleh 10,21%.
Sebagai informasi, mulai tahun ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menambah jumlah imunisasi rutin bagi bayi dan anak di Indonesia dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, imunisasi merupakan cara yang paling tepat dan murah untuk mencegah kematian ibu dan anak. “Vaksinasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif daripada intervensi ketika seseorang sudah masuk perawatan di rumah sakit,” kata Budi pada laman resmi Kemenkes, Jumat (22/4/2023).
(Baca juga: Kasusnya “Menggila” di Tanah Air, Bagaimana Tren Imunisasi Campak di RI?)